Senin, 10 April 2017

Pendekatan Psikologi

PSIKOLOGI SEBAGAI SUATU UPAYA ILMIAH DAN MANUSIAWI
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Pengantar Psikologi



Disusun oleh :
Gita Ayu Fioravanty (9882405116311004)
Muhammad Fachrurrozy (9882405116311003)
Nasrul Nasrudin (9882405116311032)
Putri Arsyi Lestari (9882405116311    )
Vicky Shania Rinofan (9882405116311024)




UNIVERSITAS INFORMATIKA DAN BISNIS INDONESIA
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN DESAIN
PRODI ILMU KOMUNIKASI
2016





KATA PENGANTAR




      Puji syujur atas kehadirat Allah swt, yang telah  memberikan rakhamatnya hingga kami bisa menyusun makalah ini hingga selesai. tidak lupa penulis mengucapkan banyak sekali terima kasih atas bentuan dari beberapa pihak terkait yang telah berkonteribusi dalam memberikan sumbangan baik ateri maupun tenaga, pikiran dan waktunya.
harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat untuk para pembaca dan dapat menambah wawasan pengetahuan serta pengalaman, mohon kritik dan sarannya agar penulis bisa memperbaiki tulisannya dikemudian hari.
















Penulis

DAFTAR ISI


Kata Pengantar........................................................................... 2
Daftar Isi .................................................................................... 3
BAB I
1.1  Latar Belakang ........................................................... 4
1.2  Rumusan Masalah ...................................................... 4
1.3  Tujuan ........................................................................  4
BAB II
2.1 Hakikat Psikologi ......................................................... 5
2.2 Pendekatan-Pendekatan Terhadap Psikologi ............ 6
2.3 Penerapan Berbagai pendekatan................................ 10
2.4 Ruang Lingkup Psikologi kontemporer...................... 10
2.5 Metode Eksperimental................................................. 12
2.6 Pengukuran dalam psikologi....................................... 15
2.7 Menafsirkan Laporan Statistik.................................... 16
2.8 Korelasi sebagai alternative Terhadap Eksperimen...16



BAB III
3.1 Kesimpulan .................................................................... 19
Daftar Pustaka ............................................................................... 20
.














BAB I
Pendahuluan

1.1  Latar Belakang
Psikologi mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan kita.Dengan makin kompleksnya masyarakat psikologi mengemban peranan yang makin penting dalam memecahkan masalah manusia.Para ahli psikologi menaruh perhatian terhadap berbagai masalah yang sangat beraneka ragam.

1.2  Rumusan Masalah
1.Pendekatan Psikologi.
2.Ruang Lingkup Psikologi.
3.Metode-Metode Dalam Penelitian.

1.3  Tujuan
Untuk memahami Hakikat-Hakikat psikologi dan metodenya.Selain itu penulis juga mengharapkan dengan adanya makalah ini maka pembaca akan lebih memahami tentang apa yang ditulis dalam makalah ini.















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Psikologi
Psikologi mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan kita. Dengan makin kompleksnya masyarakat psikologi mengemban peranan yang makin penting dalam memecahkan masalah manusia. Para ahli psikologi menaruh perhatian terhadap berbagai masalah yang sangat beraneka ragam.
Psikologi yang berpengaruh dalam kehidupan kita, dalam bidang hukum dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat. Undang-undang mengenai diskriminasi, hukuman berat, Pornografi, perilaku seks, dan syarat penahanan seseorang untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, juga dipengaruhi oleh teori dan penelitian psikologi.
Pengaruh acara TV yang mengandung kekerasan pada anak-anak menjadi bahan pemikiran para orang tua dalam ahli psikologi. Banyak acara TV yang berisi kekejaman yang sedikit demi sedikit diganti dengan acara yang bersifat lain.
Psikologi menyebut komunikasi pada penyampaian energi dari alat-alat indra ke otak, pada peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi, pada proses saling pengaruh di antara berbagai system dalam diri organisme dan di antara organisme.

2.1.1 Psikologi komunikasi
Tanda komunikasi yang efektif menurut Stewart L.Tubbs dan Sylvia Moss , minimal menimbulkan lima hal : pengertian , kesenangan , pengaruh pada sikap , hubungan yang makin baik , dan tindakan . Jika seseorang selalu gagal untuk mendorong orang lain bertindak , berarti orang tersebut telah gagal dalam berkomunikasi . Artinya komunikasi yang digunakan tidak efektif .
Pengertian artinya penerimaan yang cermat dari isi stimulus seperti yang dimaksud oleh komunikator . Kegagalan dalam menerima isi pesan yang cermat disebut kegagalan komunikasi primer (primary breakdown in communication) .
Kesenangan komunikasi ini hanya dilakukan untuk mengupayakan agar orang lain merasa apa yang disebut Analisis Transaksional dan lazim disebut komunikasi fatis (phatic comunication), dimaksud untuk menimbulkan kesenangan. Komunikasi inilah yang menjadikan hubungan ini akrab, hangat, dan menyangkan.
Mempengaruhi sikap (komunikasi persuasif) memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri komunikatr dan pesan yang menimbulkan efek pada komunikate . persuasi didefinisikan sebagai “proses memengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan orang deangan menggunakan menipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak atas kehendakanya sendiri”.
Hubungan sosial yang baik manusia adalah makhluk sosial yang tidak bias hidup sendiri . kebutuhan sosial adalah kebutuhan untuk mempertahankan dan menumbuhkan hubungan yang memusatkan dengan orang lain, dalam hal interaksi dan asosiasi (inclunsion), pengendalian dan kekuasaan (kontrol), dan cinta serta kasih sayang (affection).
Tindakan untuk menimbulkan tindakan harus menanamkan pengertian, membentuk dan mengubah sikap atau menumbuhkan hubungan yang baik. Tindakan adalah hasil kumulatif seluruh proses komunikasi.  
2.1.2 Perspektif psikologi komunikasi
Sejak berabad-abad komunikasi meminjam dari disiplin lain seperti Antropologi, Sosiologi, dan Psikologi. Banyak yang menganggap bahwa tradisi meminjam ini adalah hal yang wajar karena komunikasi merupakan disiplin yang elektrik (electric).
Karaktriatik penjelasan psikologis Pandangan psikologi komunikasi tidak mencakup dari satu teori saja dalam psikologi. Pinjaman komunikasi dalam psikologi secara relatif bersifat dangkal dan sporadis. Tujuannya adalah untuk menandai ciri-ciri penjelasan psikologi yang tampaknya mengarah kan ahli komunikasi yang mempergunakannya.
Penerimaan stimuli oleh alat indra Fenomena lingkungan yang terkandung dalam banyak penjelasan psikologis termasuk dalam penjelasan teoritis diluar kecenderungan behavioristis, adalah konsep “stimulus” sebagai satuan masukan alat indra. Jadi, setiap berkas sinar yang masuk pada retina mata, setiap gerakan udara yang menggetarkan telinga, atau zat apapun yang merangsang indra dinamakan stimulus. Akibatnya , stimuli memberikan data yang dipergunakan dalam penjelasan tentang perilaku manusia.
Mediasi internal stimuli Penjelasan S-R akan mengemukakan bahwa organisme akan menghasilkan perilaku tertentu. Maksudnya, keadaan internal organisme berfungsi menghasilkan respon tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu pula. Keadaan internal hanya dapat dikenali dalam artian peran yang dijalankan dalam menghasilkan perilaku.
Peramalan respon setelah organisme menerima stimuli-stimuli dari luar dan kemudian memprosesnya didalam diri, maka organisme akan dapat meramalkan respon apa yang akan terjadi selanjutnya, baik itu akan dilakukan maupun tidak diakukan.
Peneguhan (reinformancement) respons Perspektif psikologis tentang komunikasi manusia memfokuskan perhatiannya pada individu (sikomunikator/penafsir) baik secara teoritis maupun empiris.
Model perspektif psikologi komunikasi manusia dalam kerangka perspektif ini terdapat pendekatan metodeologis, konsep yang dipakai serta definisi operasional yang digunakan, yang amat beranekaragam.
2.2 Pendekatan-pendekatan terhadap psikologi
Tindakan yang dilakukan seseorang dapat dijelaskan dari beberapa sudut pandang yang berbeda.misalnya, Menyebrang jalan. Tindakan ini dapat diterangkan sebagai saraf yang mengaktifkan otot untuk menggerakan kaki yang mengantar ke seberang jalan.
Banyak pendekatan yang mungkin diterapkan, tetapi kelima pendekatan yang disajikan disini memberikan suatu pandangan terhadap berbagai konsep penting dalam psikologi modern.




2.2.1 Pendekatan Neurobiologi
Otak manusia, dengan 12 milyar sel saraf dan sejumlah penghubung yang hampir tidak terbatas, mungkin merupakan struktur yang paling rumit di alam ini.
Suatu pendekatan terhadap studi manusia berusaha menghubungkan perilaku dengan hal-hal yang terjadi dalam tubuh, terutama dalam otak dan system saraf. Pendekatanan ini mencoba mengkhususkan proses neurobiologi yang mendasari perilaku dan kegiatan mental.
Berbagai penemuan mutakhir telah menunjukan dengan jelas bahwa ada hubungan yang erat antara kegiatan otak, perilaku dan pengalaman .

2.2.2 Pendekatan Perilaku
Pendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur subyek tunggal dalam psikologi mulai diungkapkan oleh seorang ahli psikologi amerika John B.Watson pada awal tahun 1900-an. Sebelum itu psikologi diartikan sebagai studi mengenai kegiatan mental dan datanya terutama peroleh melalui observasi diri dalam bentuk introspeksi.
Introspeksi mengacu pada observasi dan pencatatan pribadi yang cermat mengenai persepsi dan perasaan sendiri.
Observasi pribadi yang nampaknya berbeda itu, sebetulnya mempunyai persamaan karakteristik (ciri) unik yang membedakannya dengan observasi dalam bidang ilmu lain.
Watson berpendapat bahwa introspeksi merupakan pendekatan yang tidak ada gunannya. Alasannya ialah jika psikologi dianggap sebagai suatu ilmu, maka datanya harus dapat diamati dan diukur.
“Behaviorisme”  sebutan bagi aliran yang dianut Watson, turut berperan dalam pengembangan bentuk psikologi selama awal pertengahan abad ini dan cabang perkembangannya yaitu psikologi stimulus-response (Rangsangan-tanggapan) masih tetap berpengaruh.
Psikologi Stimulus-response (Singkatannya psikologi S-R) mempelajari rangsangan yang menimbulkan respon dalam bentuk perilaku, mempelajari ganjaran dan hukuman yang memertahankan adanya respon itu, dan mempelajari perubahan perilaku yang ditimbulkan Karena adanya perubahan pola ganjaran dan hukuman.

2.2.3 Pendekatan Kognitif
Para ahli psikologi kognitif berpendapat bahwa kita bukanlah penerima rangsangan yang pasif , otak kita secara aktif mengolah informasi yang diterima dan mengubahnya dalam bentuk dan kategori baru.
Kognisi mengacu pada proses mental dari persepsi, ingatan, dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan memecah persoalan, dan merencanakan masa depan. Psikologi Kognitif adalah studi ilmiah mengenai kognisi. Tujuannya ialah untuk mengadakan eksperimen dan mewujudkan teori yang menerangkan bagaimana proses mental disusun dan berfungsi.
Psikologi kognitif menggambarkan suatu usaha ulang untuk menyelidiki proses mental,tetapi seperti yang dibahas dalam bab-bab berikutnya dengan cara yang obyektif dan ilmiah.
Psikologi kognitif dapat dianggap mempunyai persamaan dengan computer modern atau dalam pengertian umum disebut “system pengolahan informasi”. Respons yang keluar tergantung pada proses di dalam dan pada keadaan waktu itu.
Kenneth Graik Salah seorang ahli psikologi berkebangsaan inggris, yang mempertahankan psikologi kognitif, mengemukakan bahwa otak seperti sebuah computer yang mampu menjiplak dan menyamai kegiatan luar.

2.2.4 Pendekatan Psikoanalitik
Konsep Psikoanalitik mengenai perilaku manusia dikembangkan oleh Sigmund Freud di benua eropa pada waktu yang hamper  bersamaan dengan masa Evolusi aliran behaviorisme is Amerika Serikat.
Dasar pemikiran teori Freud ialah bahwa sebagian besar perilaku kita berasal dari proses yang tidak disadari (unconscious process) Yang dimaksud Freud dengan proses yang tidak disadari seseorang tetapi membawa pengaruh terhadap perilakunya.
Sebagian Besar ahli psikologi tidak sepenuhnya menerima pandangan Freud mengenai naluri yang tidak disadari.
Tetapi para ahli itu lebih mengutamakan tingkat kesadaran manusia dari pada penerima pendapat bahwa terdapat perbedaan yang mencolok antara pikiran yang sadar dan yang tidak sadar.

2.2.5 Pendekatan Fenomenologis
Pendekatan fenomenologis memusatkan perhatian pada pengalaman subjekif. Pendekatan ini berhubungan dengan pandangan pribadi mengenai dunia dan penafsiran mengenai berbagai kejadian yang dihadapinya. Para ahli psikologi fenomenologi, di lain pihak menitik beratkan pengertian mengenai kehidupan bagian dalam dan pengertian mengenai pengalaman individu dari pada mengembangkan teori atau meramaikan perilaku. Mereka lebih meyakini pendapat bahwa kita tidak “digerakkan” oleh kekuatan diluar control kita, tetapi kita merupakan “pelaku” yang mampu mengontrol tujuan kita.

2.2.6 Pendekatan Psikologi Komunikasi
            Psikologi komunikasi juga melihat bagaimana respons yang terjadi pada masa lalu dapat meramalkan respons yang akan datang.dari sinilah timbul perhatian pada Gudang memori (memory storage) dan set (penghubung masa lalu dan masa sekarang).
Komunikasi adalah peristiwa sosial, peristiwa yang terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia yang lain.Mencoba menganalisis peristiwa sosial secara psikologis membawa kita pada psikologi sosial.



2.3 Penerapan Berbagai pendekatan
Seorang ahli psikologi kognitif mungkin memusatkan perhatian pada cara individu menggambarkan kejadian-kejadian tertentu dalam benaknya (dalam pengertian ciri-ciri yang menimbulkan kemarahan) dan bagaimana gambaran mental ini dapat diubah dengan cara memberikan berbagai jenis informasi kepada orang tersebut.
Psikologi humanistik mungkin akan memusatkan perhatian pada aspek kehidupan seseorang yang menyuburkan sikap agresif dengan menghambat upaya aktualisasi diri. Psikologi kognitif menggunakan pendekatan yang menyamai pendekatan yang dipakai kaum behaviorisme, meskipun mereka (mungkin) lebih berfokuskan pada proses mental individu dan strategi pengambilan keputusan dalam setiap situasi yang menimbulkan kemarahan.

2.4 Ruang lingkup psikologi
2.4.1 Definisi psikologi
Psikologi sebagai studi ilmiah mengenai proses perilaku dan proses mental, mencerminkan perhatian psikologi terhadap study obyektif mengenai perilaku yang dapat diamati.

2.4.2 Bidang-bidang psikologi
Kurang lebih separuh dari para ahli yang menyandang gelar dalam bidang psikologi bekerja di perguruan tinggi meskipun mengajar bukanlah tugas mereka yang utama. Sekarang kita beralih pada uraian dari beberapa bidang khusus dalam psikologi sebagai berikut :
1.      Psikologi eksperimental dan fisiologi
Para ahli psikologi yang mempergunakan metode eksperimen untuk mempelajari bagaimana orang bereaksi terhadap rangsangan indera, memandang dunia ini, belajar dan mengingat, menjawab secara emosional dan digerakkan untuk bertindak, baik oleh rasa lapar maupun oleh keinginan untuk sukses dalam hidup. Psikologi fisiologi (disebut juga ahli neuropsikologi) mencoba menemukan hubungan antara proses biologi dengan perilaku.
2.      Psikologi perkembangan, sosial, dan kepribadian
Psikologi sosial dan psikologi kepribadian saling tumpang tindih. Para ahli psikologi perkembangan menekankan perkembangan manusia dan berbagai factor yang membentuk perilakunya sejak lahir sampai berumur lanjut. Karena perkembangan manusia terjadi dalam hubungannya dengan manusia lain seperti orang tua, saudara kandung, teman bermain dan teman sekolah, sebagian besar proses perkembangan bersifat sosial.
Kepribadian merupakan hasil perkembangan dan hasil sosial, bidang psikologi kepribadian tumpang tindih dengan kategori lainnya.
3.      Psikologi Klinis Dan Penyuluhan
Psikologi klinis dengan menerapkan asas-asas psikologi pada diagnosis dan perawatan masalah emosi dan perilaku penyakit jiwa, kenakalan remaja. Tindakan kriminal, kecanduan obat, keterbelakangan mental, konflik perkawinan dan keluarga,  serta masalah penyesuaian lain yang tidak begitu serius.
4.      Psikologi Komunikasi
Komunikasi amat esensial buat pertumbuhan kepribadian manusia, Ahli-Ahli ilmu sosial telah berkali-kali mengungkapkan bahwa kurangnya komunikasi akan menghambat perkembangan kepribadian. Komunikasi amat erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia.
5.      Beberapa keahlian yang muncul
Para ahli psikologi forensic (forensic psychologis) bekerja dalam berbagai system pengadilan dan system rehabilitasi, misalnya berkonsultasi dengan instansi kepolisian dan petugas pengadilan dalam meningkatkan pengertian mereka terhadap masalah manusia yang harus mereka tangani, berhadapan dengan para narapidana dan keluarga mereka, berperan dalam mengambil keputusan apakah tertuduh cakap bertindak di peradilan, dan menyiapkan laporan psikologis untuk membantu memutuskan tindakan yang paling sesuai bagi terpidana.
6.      Ilmu Perilaku dan ilmu sosial
Studi perilaku manusia seharusnya dapat menjangkau lebih jauh keadaan yang terjadi pada setiap individu dan meninjau tata hubungan, kelembagaan di mana mereka hidup, keluarga, lingkungan tetangga, dan masyarakat umum nya.
Istilah “ilmu sosial” dulu merupakan bidang yang eksklusif, sedangkan ilmu perilaku terbatas pada bidang yang berpusat pada perilaku individu saja (psikologi, antropologi, dan linguistic).
Psikologi dapat dimasukan ke dalam ilmu perilaku jika penekanannya pada masalah individu, dan dapat dimasukan kedalam ilmu sosial jika penekanannya pada interaksi antar kelompok individu.

2.5 Metode Eksperimential
            Metode eksperimen dapat dipakai di luar atau di dalam laboratorium.jadi, dalam suatu eksperimen dimungkinkan menyelidiki perbedaan pengaruh berbagai metode psikoterapi dengan menguji cobakan metode ini terhadap berbagai kelompok individu sejenis yang terganggu emosinya.
Ciri yang mencolok dari sebuah laboratorium ialah sebuah tempat dimana para ahli eksperimen dapat mengontrol setiap kondisi dengan teliti dan dapat mengukur hubungan antara setiap variabel  yang ada.
Sampai pada taraf dimana kemampuan belajar berubah secara sistematis dengan bertambahnya usia, kita dapat memperoleh hubungan yang teratur antara dua variabel.Jika peneliti mencoba menemukan apakah kemampuan belajar tergantung pada banyaknya jam tidur, pengontrolan jumlah waktu tidur itu dilaksanakan dengan cara mengatur beberapa kelompok subjek untuk bermalam di labolatorium.
Variabel yang terpengaruh oleh perubahan yang terjadi pada kondisi terdahulu disebut variabel tak bebas , dalam penelitian psikologi, variabel tak bebas biasanya merupakan ukuran perilaku subjek. Frasa merupakan fungsi yang dulu biasa dipakai untuk mengungkapkan saling ketergantungan antara variabel.
Ketika para subjek sudah berada di laboratiorium, mereka diberi marijuana dalam takaran untuk dimakan yang di bubuhkan pada “sepotong kue coklat”.
Tetapi takaran marijuana yang dibutuhkan berbeda bagi setiap kelompok: 5,10,15 atau 20 miligram THC, komponen marijuana yang aktif.
Variabel tak bebasnya ialah bahan yang dapat diingat kembali satu minggu kemudian. Takaran marijuana diukur dalam milligram THC, Daya ingat diukur dalam persentase kata-kata yang diingat.
Peneliti mungkin perlu mempergunakan warna panjang gelombang yang dikenal dalam studi penglihatan atau mempergunakan suara dengan frekuensi yang dikenal dalam setiap studi pendengaran, mungkin juga perlu mempertunjukkan suatu tontonan untuk waktu tertentu dalam eksperimen daya ingat.
Laboratorium psikologi dilengkapi dengan audiometer (alat untuk mengukur pendengaran), Photometer (alat pengukur kekuatan cahaya), oscilloscope (alat pengukur arus listrik), electronic timer (pengukur waktu elektrik), Electroencephalograph (alat pencatat aliran listrik yang dihasilkan otak dan computer).

2.5.2 Metode Pengamatan
            Pengamatan yang teliti terhadap perilaku binatang dan manusia merupakan titik tolak psikologi. pengamatan terhadap kelompok jenis mamalia dalam lingkungan aslinya dapat memberi petunjuk pada kita mengenai organisasi social mereka yang akan membantu kita menjalankan penyelidikan laboratorium.
Para peneliti harus dilatih mengamati dan mencatat secara tepat untuk menghindari pengungkapan kehendak pribadi atau praduga mereka sendiri dalam laporan mereka.
Dalam studi yang meluas mengenai aspek psikologi dalam kehidupan seks manusia, Masters dan Johnson (1966) mengembangkan berbagai teknik yang memungkinkan pengamatan langsung terhadap respon seksual dalam laboratorium.
Data yang diperoleh mencakup
1.      Pengamatan perilaku
2.      Pencatatan perubahan Psikologis
3.      Jawaban yang diperoleh untuk setiap pernyataan yang diajukan mengenai perasaan para subjek sebelum, selama , dan sesudah adanya rancangan seks.

2.5.3 Metode Survei
            Sebelum Master dan Johnson melakukan penelitian mengenai respons seksual, sebagian besar informasi mengenai bagaimana manusia berperilaku seks (berlawanan dengan, bagaimana mereka seharusnya berperilaku menurut undang-undang, agama , atau masyarakat), didapat dari survei yang meluas yang dilakukan oleh mendiang Alfred Kinsey dan kawan-kawannya tiga puluh tahun yang lalu.dari hasil wawancara dengan ribuan orang yang dianalisis melahirkan  buku Sexual Behavior in the Human Male (Kinsey dan kawan-kawan 1948) dan Sexual Behavior in the human female (Kinsey dan kawan-kawam 1953).

2.5.4 Metode Tes
            Tes merupakan instrument penelitian yang penting dalam psikologi kontemporer. Tes digunakan untuk mengatur segala jenis kemampuan, minat, sikap dan hasil kerja.
Tes pada dasarnya menyajikan situasi yang seragam kepada sekelompok orang yang berbeda aspeknya dalam kaitannya dengan situasi itu (seperti intelegensi, keterampilan tangan, rasa cemas, dan kemampuan persepsi). Analisis terhadap hasil tes kemudian menghubungkan keanekaragaman skor tes dengan keanekaragaman yang terdapat di antara manusia.

2.5.5 Riwayat Kasus
            Riwayat hidup secara ilmiah yang dikenal sebagai riwayat kasus, merupakan sumber data yang penting bagi para ahli psikologi  dalam mempelajari setiap individu.
Sebagian besar Riwayat kasus Dipersiapkan dengan cara merekonstruksi kan riwayat hidup seseorang yang didasarkan pada kejadian dan cacatan yang teringat.
Jenis Studi ini mengikuti seorang individua tahu suatu kelompok individu dalam jarak waktu yang panjang, dengan melakukan observasi secara berkala.

2.6 Pengukuran dalam psikologi
            Metode yang dipakai cepat atau lamat mengharuskan mereka untuk mengeluarkan pernyataan mengenai jumlah atau kuantitas.
Kadang-kadang variabelnya menunjukann pengukuran fisik biasa, misalnya jumlah jam tidak tidur, batas takaran obat-obatan atau waktu yang dibutuhkan untuk menginjak pedal rem pada waktu sinar menyala.

2.6.1 Rancangan Eksperimental
            Rancangan Eksperimental dipakai untuk menggambarkan langkah kerja yang direncanakan sebelum suatu eksperimen dilakukan.
Rancangan Eksperimental yang paling sederhana adalah rancangan yang memungkinkan peneliti itu mengolah sebuah variabel (variabel bebas) dan mempelajari pengaruhnya terhadap variabel lain (variabel tak bebas).
Hampir semua hal dapat disesuaikan dengan pernyataan seperti yang terlibat dalam contoh berikut :
1.      Jika takaran THC ditingkatkan, hal-hal yang teringat menurun
2.      Makin awal anak-anak menerima stimulus , makin baik kemampuan belajar mereka pada masa dewasa.
3.      Jika frekuensi fisik suara ditingkatkan, maka pitch (tinggi rendahnya suara) yang tertangkap meningkat
4.      Makin lama seseorang dalam keadaan stress, makin besar kemungkinan itu menderita sakit perut.
Eksperimen mengharuskan adanya kelompok eksperimental dengan adanya kondisi dan kelompok control dengan tidak adanya kondisi itu.
Studi mengenai manipulasi serentak dari beberapa variabel disebut multivariate experiment (eksperimen variabel berlipat ganda) dan sering digunakan dalam penelitian psikologi.


2.7 Menafsirkan Laporan Statistik
            Unsur statistic yang paling umum ialah mean. Mean (Merata) semata-mata merupakan istilah teknis untuk perhitungan rata-rata, jumlah penambahan seperangkat skor dibagi dengan banyaknya skor yang dijumlahkan.
Para ahli psikologi itu tidak memberi penjelasan mengenai signifikansi praktis dari haris tersebut, tetapi memberitahukan kita bahwa tek statisktik itu menunjukan selisih yang diteliti kemungkinan besar akan timbul lagi jika eksperimen itu diulangi.

2.8 Korelasi sebagai alternative Terhadap Eksperimen
            Pendekatan eksperimen terhadap suatu masalah tidak mungkin dilakukan. Misalnya, peneliti yang berminat meneliti otak manusia tidak dapat memindahkan bagian otak bebas melalui pembedahan, seperti apa yang dapat dilakukan terhadap binatang tingkat rendah.
Hasil studi mengenai korelasi dapat dirangkum dengan memakai koeisien korelasi, biasanya dinyatakan dengan symbol huruf r. Koefisien korelasi adalah perkiraan derajat hubungan antara dua variabel yang dinyatakan dengan angka antara 0 dan 1. Angka 0 tidak menunjukan adanya hubungan dan hubungan sempurna dinyatakan dengan angka 1 r yang berkisar dari 0 sampai 1, menunjukan kekuatan hubungannya makin meningkat
            Koefisien Korelasi. Ciri koefisien korelasi dapat diperjelas dengan cara mempelajari grafik yang menunjukan data dari studi yang betul-beul dijalankan.
Studi ini menyelidiki bagaimana ramalan dapat dibuat secara efektif mengenai kemampuan dihipnotis pada suatu saat yang menyangkut perbuatan yang terjadi pada saat sebelumnya.
0,86 menunjukan bahwa kemampuan dihipnotis pada tes pertama adalah peramal yang sangat baik, tetapi tidak sempurna, bagi kemampuan dihipnotis pada saat yang akan datang.
Sebuah korelasi dapat + (positif) atau – (negative). Tanda korelasi menunjukan apakah hubungan kedua variabel tersebut bersifat positif atau negative. Tanda korelasi itu bersifat arbiter (sekehendak hati).
            Kekuatan hubungan antara dua variabel ditunjukan oleh nilai  r. r yang berkisar dari 0 sampai satu, menunjukan derajat hubungan yang meningkat. berikut beberapa contoh koefisien korelasi.
·         Sebuah koefisien korelasi antara nilai yang dicapai pada tahun pertama di perguruan tinggi dengan nilai pada tahun kedua adalah sekitar 0,75.
·         Koefisien korelasi antara skor tes intelegensi yang diberikan pada usia 7 tahun dengan skor intelegensi ulang pada usia 18 tahun adalah sekitar 0,70.
·         Korelasi antara tinggi badan ayah/ibu dengan tinggi badan anak yang telah dewasa adalah sekitar 0,50.
·         Korelasi antara nilai ujian SMA dengan nilai di perguruan tinggi adalah 0,40.
·         Korelasii antara skor kepribadian yang didapat dari catatan tertulis dengan penilaian dari para ahli psikologi dalam suatu lingkungan sosial adalah 0,30.
Koefisien korelasi 0,60 atau lebih dianggap cukup tinggi. Korelasi yang berkisar antara 0,20 sampai 0,60 itu mempunyai nilai praktis dan juga teoritis serta bermanfaat dalam membuat prediksi (ramalan).
      Hubungan Sebab Akibat. Dalam Studi eksperimental, suatu variabel (variabel bebas) diolah secara sistematik untuk menentukan pengaruhnya pada variabel lain (variabel tak bebas). Hubungan sebab akibat  yang sama tidak dapat disimpulkan dari studi korelasi.
Kita mengerti apa yang menjadi penyebabnya dalam hal ini, matahari yang panas mengakibatkan aspal menjadi lunak dan manusia menderita  sunstroke.contoh umum lainnya adalah terdapat korelasi positif tinggi antara jumlah burung bangau yang terlihat bersarang di perkampungan di Prancis dengan jumlah kelahiran yang tercatat di tempat yang sama.
Jika dua variabel dikorelasikan, variasi dari satu variabel mungkin saja disebabkan oleh variasi variabel yang lain, tetapi tanpa adanya bukti ekserimental, kesimpulan semacam ini tidak dapat dibenarkan.



BAB III
KESIMPULAN

Psikologi yang berpengaruh dalam kehidupan kita , dalam bidang hukum dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat. Undang-undang mengenai diskriminasi, hukuman berat, Pornografi, perilaku seks, dan syarat penahanan seseorang untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, juga dipengaruhi oleh teori dan penelitian psikologi.
Psikologi mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan kita.Dengan makin kompleksnya masyarakat psikologi mengemban peranan yang makin penting dalam memecahkan masalah manusia.Para ahli psikologi menaruh perhatian terhadap berbagai masalah yang sangat beraneka ragam.
Salah satu hambatan perspektif psikologi dalam manusia adalah kecenderungan mendehumensasikan manusia dan pada akhirnya membuat mereka tidak berdaya terhadap lingkungan mereka sendiri.
















DAFTAR PUSTAKA

Drs.Jalaluddin Rakhmat M.Sc .2012. Psikologi Komunikasi Hal.7,8,9



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Surat Masa Depan

Hallo kawan.. Perkenalan dulu mungkin yah biar lebih afdol.. ;) Nama saya Gita, tapi dari dulu saya ingin sekali punya nama panggi...