PSIKOLOGI SEBAGAI SUATU UPAYA ILMIAH DAN MANUSIAWI
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas
Pengantar
Psikologi
Disusun oleh :
Gita Ayu Fioravanty (9882405116311004)
Muhammad Fachrurrozy (9882405116311003)
Nasrul Nasrudin (9882405116311032)
Putri Arsyi Lestari (9882405116311 )
Vicky Shania Rinofan (9882405116311024)
UNIVERSITAS
INFORMATIKA DAN BISNIS INDONESIA
FAKULTAS
KOMUNIKASI DAN DESAIN
PRODI ILMU
KOMUNIKASI
2016
KATA PENGANTAR
Puji syujur atas kehadirat Allah swt, yang telah memberikan rakhamatnya hingga kami bisa menyusun makalah ini hingga selesai. tidak lupa penulis mengucapkan banyak sekali terima kasih atas bentuan dari beberapa pihak terkait yang telah berkonteribusi dalam memberikan sumbangan baik ateri maupun tenaga, pikiran dan waktunya.
harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat untuk para pembaca dan dapat menambah wawasan pengetahuan serta pengalaman, mohon kritik dan sarannya agar penulis bisa memperbaiki tulisannya dikemudian hari.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................
2
Daftar Isi .................................................................................... 3
BAB I
1.1
Latar Belakang ........................................................... 4
1.2
Rumusan Masalah ...................................................... 4
1.3
Tujuan ........................................................................ 4
BAB II
2.1 Hakikat
Psikologi ......................................................... 5
2.2
Pendekatan-Pendekatan Terhadap Psikologi ............ 6
2.3 Penerapan
Berbagai pendekatan................................
10
2.4 Ruang
Lingkup Psikologi kontemporer...................... 10
2.5 Metode Eksperimental................................................. 12
2.6 Pengukuran
dalam psikologi....................................... 15
2.7
Menafsirkan Laporan Statistik.................................... 16
2.8 Korelasi sebagai alternative Terhadap
Eksperimen...16
BAB III
3.1
Kesimpulan .................................................................... 19
Daftar Pustaka ............................................................................... 20
.
BAB I
Pendahuluan
1.1
Latar
Belakang
Psikologi mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan
kita.Dengan makin kompleksnya masyarakat psikologi mengemban peranan yang makin
penting dalam memecahkan masalah manusia.Para ahli psikologi menaruh perhatian
terhadap berbagai masalah yang sangat beraneka ragam.
1.2
Rumusan
Masalah
1.Pendekatan
Psikologi.
2.Ruang
Lingkup Psikologi.
3.Metode-Metode
Dalam Penelitian.
1.3 Tujuan
Untuk
memahami Hakikat-Hakikat
psikologi dan metodenya.Selain itu penulis juga mengharapkan dengan adanya makalah ini maka pembaca
akan lebih memahami tentang apa yang ditulis dalam makalah ini.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Psikologi
Psikologi mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan
kita. Dengan
makin kompleksnya masyarakat psikologi mengemban peranan yang makin penting
dalam memecahkan masalah manusia. Para
ahli psikologi menaruh perhatian terhadap berbagai masalah yang sangat beraneka
ragam.
Psikologi
yang berpengaruh dalam kehidupan kita, dalam bidang hukum dan peraturan yang
berlaku dalam masyarakat. Undang-undang mengenai diskriminasi, hukuman berat, Pornografi, perilaku seks, dan syarat penahanan
seseorang untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, juga dipengaruhi oleh
teori dan penelitian psikologi.
Pengaruh
acara TV yang mengandung kekerasan pada anak-anak menjadi bahan pemikiran para
orang tua dalam ahli psikologi. Banyak acara TV yang berisi kekejaman yang
sedikit demi sedikit diganti dengan acara yang bersifat lain.
Psikologi
menyebut komunikasi pada penyampaian energi dari alat-alat indra ke otak, pada
peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi, pada proses saling pengaruh di
antara berbagai system dalam diri organisme dan di antara organisme.
2.1.1 Psikologi
komunikasi
Tanda
komunikasi yang efektif menurut Stewart L.Tubbs dan Sylvia Moss , minimal
menimbulkan lima hal : pengertian , kesenangan , pengaruh pada sikap , hubungan
yang makin baik , dan tindakan . Jika seseorang selalu gagal untuk mendorong
orang lain bertindak , berarti orang tersebut telah gagal dalam berkomunikasi .
Artinya komunikasi yang digunakan tidak efektif .
Pengertian
artinya penerimaan yang cermat dari isi stimulus seperti yang dimaksud oleh
komunikator . Kegagalan dalam menerima isi pesan yang cermat disebut kegagalan
komunikasi primer (primary breakdown in communication) .
Kesenangan komunikasi
ini hanya dilakukan untuk mengupayakan agar orang lain merasa apa yang disebut
Analisis Transaksional dan lazim disebut komunikasi fatis (phatic
comunication), dimaksud untuk menimbulkan kesenangan. Komunikasi inilah yang
menjadikan hubungan ini akrab, hangat, dan menyangkan.
Mempengaruhi sikap
(komunikasi persuasif) memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri
komunikatr dan pesan yang menimbulkan efek pada komunikate . persuasi
didefinisikan sebagai “proses memengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan orang
deangan menggunakan menipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak
atas kehendakanya sendiri”.
Hubungan sosial yang
baik manusia adalah makhluk sosial yang tidak
bias hidup sendiri . kebutuhan sosial adalah kebutuhan untuk mempertahankan dan
menumbuhkan hubungan yang memusatkan dengan orang lain, dalam hal interaksi dan
asosiasi (inclunsion), pengendalian dan kekuasaan (kontrol), dan cinta serta
kasih sayang
(affection).
Tindakan untuk
menimbulkan tindakan harus menanamkan pengertian, membentuk dan mengubah sikap
atau menumbuhkan hubungan yang baik. Tindakan adalah hasil kumulatif seluruh
proses komunikasi.
2.1.2
Perspektif psikologi komunikasi
Sejak berabad-abad komunikasi meminjam dari disiplin lain
seperti Antropologi, Sosiologi, dan Psikologi. Banyak yang menganggap bahwa
tradisi meminjam ini adalah hal yang wajar karena komunikasi merupakan disiplin
yang elektrik (electric).
Karaktriatik
penjelasan psikologis Pandangan
psikologi komunikasi tidak mencakup dari satu teori saja dalam psikologi.
Pinjaman komunikasi dalam psikologi secara relatif bersifat dangkal dan
sporadis. Tujuannya adalah untuk menandai ciri-ciri penjelasan psikologi yang
tampaknya mengarah kan ahli komunikasi yang mempergunakannya.
Penerimaan
stimuli oleh alat indra Fenomena
lingkungan yang terkandung dalam banyak penjelasan psikologis termasuk dalam
penjelasan teoritis diluar kecenderungan behavioristis, adalah konsep
“stimulus” sebagai satuan masukan alat indra. Jadi, setiap berkas sinar yang
masuk pada retina mata, setiap gerakan udara yang menggetarkan telinga, atau
zat apapun yang merangsang indra dinamakan stimulus. Akibatnya , stimuli
memberikan data yang dipergunakan dalam penjelasan tentang perilaku manusia.
Mediasi
internal stimuli Penjelasan S-R akan
mengemukakan bahwa organisme akan menghasilkan perilaku tertentu. Maksudnya,
keadaan internal organisme berfungsi menghasilkan respon tertentu jika ada
kondisi stimulus tertentu pula. Keadaan internal hanya dapat dikenali dalam
artian peran yang dijalankan dalam menghasilkan perilaku.
Peramalan
respon setelah organisme menerima
stimuli-stimuli dari luar dan kemudian memprosesnya didalam diri, maka
organisme akan dapat meramalkan respon apa yang akan terjadi selanjutnya, baik
itu akan dilakukan maupun tidak diakukan.
Peneguhan
(reinformancement) respons Perspektif psikologis tentang
komunikasi manusia memfokuskan perhatiannya pada individu
(sikomunikator/penafsir) baik secara teoritis maupun empiris.
Model
perspektif psikologi komunikasi manusia dalam
kerangka perspektif ini terdapat pendekatan metodeologis, konsep yang dipakai
serta definisi operasional yang digunakan, yang amat beranekaragam.
2.2
Pendekatan-pendekatan terhadap psikologi
Tindakan yang dilakukan seseorang dapat dijelaskan
dari beberapa sudut pandang yang berbeda.misalnya, Menyebrang jalan. Tindakan
ini dapat diterangkan sebagai saraf yang mengaktifkan otot untuk menggerakan
kaki yang mengantar ke seberang jalan.
Banyak
pendekatan yang mungkin diterapkan, tetapi kelima pendekatan yang disajikan
disini memberikan suatu pandangan terhadap berbagai konsep penting dalam
psikologi modern.
2.2.1 Pendekatan
Neurobiologi
Otak
manusia, dengan 12 milyar sel saraf dan sejumlah penghubung yang hampir tidak
terbatas, mungkin merupakan struktur yang paling rumit di alam ini.
Suatu
pendekatan terhadap studi manusia berusaha menghubungkan perilaku dengan
hal-hal yang terjadi dalam tubuh, terutama dalam otak dan system saraf. Pendekatanan ini mencoba
mengkhususkan proses neurobiologi yang mendasari perilaku dan kegiatan mental.
Berbagai
penemuan mutakhir telah menunjukan dengan jelas bahwa ada hubungan yang erat
antara kegiatan otak, perilaku dan pengalaman .
2.2.2 Pendekatan
Perilaku
Pendapat
bahwa perilaku harus merupakan unsur subyek tunggal dalam psikologi mulai
diungkapkan oleh seorang ahli psikologi amerika John B.Watson pada awal tahun
1900-an. Sebelum itu psikologi diartikan sebagai studi mengenai kegiatan mental
dan datanya terutama peroleh melalui observasi diri dalam bentuk introspeksi.
Introspeksi
mengacu pada observasi dan pencatatan pribadi yang cermat mengenai persepsi dan
perasaan sendiri.
Observasi
pribadi yang nampaknya berbeda itu, sebetulnya mempunyai persamaan karakteristik
(ciri) unik yang membedakannya dengan observasi dalam bidang ilmu lain.
Watson
berpendapat bahwa introspeksi merupakan pendekatan yang tidak ada gunannya.
Alasannya ialah jika psikologi dianggap sebagai suatu ilmu, maka datanya harus
dapat diamati dan diukur.
“Behaviorisme” sebutan bagi aliran yang dianut Watson, turut
berperan dalam pengembangan bentuk psikologi selama awal pertengahan abad ini
dan cabang perkembangannya yaitu psikologi stimulus-response
(Rangsangan-tanggapan) masih tetap berpengaruh.
Psikologi
Stimulus-response (Singkatannya
psikologi S-R) mempelajari rangsangan yang menimbulkan respon dalam bentuk
perilaku, mempelajari ganjaran dan hukuman yang memertahankan adanya respon
itu, dan mempelajari perubahan perilaku yang ditimbulkan Karena adanya
perubahan pola ganjaran dan hukuman.
2.2.3 Pendekatan
Kognitif
Para
ahli psikologi kognitif berpendapat bahwa kita bukanlah penerima rangsangan
yang pasif , otak kita secara aktif mengolah informasi yang diterima dan
mengubahnya dalam bentuk dan kategori baru.
Kognisi mengacu
pada proses mental dari persepsi, ingatan, dan pengolahan informasi yang
memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan memecah persoalan, dan
merencanakan masa depan. Psikologi
Kognitif adalah studi ilmiah mengenai
kognisi. Tujuannya ialah untuk mengadakan eksperimen dan mewujudkan teori yang
menerangkan bagaimana proses mental disusun dan berfungsi.
Psikologi
kognitif menggambarkan suatu usaha ulang untuk menyelidiki proses mental,tetapi
seperti yang dibahas dalam bab-bab berikutnya dengan cara yang obyektif dan
ilmiah.
Psikologi
kognitif dapat dianggap mempunyai persamaan dengan computer modern atau dalam
pengertian umum disebut “system pengolahan informasi”. Respons yang keluar
tergantung pada proses di dalam dan pada keadaan waktu itu.
Kenneth
Graik Salah seorang ahli psikologi berkebangsaan inggris, yang mempertahankan
psikologi kognitif, mengemukakan bahwa otak seperti sebuah computer yang mampu
menjiplak dan menyamai kegiatan luar.
2.2.4 Pendekatan
Psikoanalitik
Konsep
Psikoanalitik mengenai perilaku manusia dikembangkan oleh Sigmund Freud di
benua eropa pada waktu yang hamper
bersamaan dengan masa Evolusi aliran behaviorisme is Amerika Serikat.
Dasar
pemikiran teori Freud ialah bahwa sebagian besar perilaku kita berasal dari proses yang tidak disadari (unconscious
process) Yang dimaksud Freud dengan proses yang tidak disadari seseorang
tetapi membawa pengaruh terhadap perilakunya.
Sebagian
Besar ahli psikologi tidak sepenuhnya menerima pandangan Freud mengenai naluri
yang tidak disadari.
Tetapi
para ahli itu lebih mengutamakan tingkat kesadaran manusia dari pada penerima pendapat
bahwa terdapat perbedaan yang mencolok antara pikiran yang sadar dan yang tidak
sadar.
2.2.5 Pendekatan
Fenomenologis
Pendekatan
fenomenologis memusatkan perhatian pada pengalaman
subjekif. Pendekatan ini berhubungan dengan pandangan pribadi mengenai
dunia dan penafsiran mengenai berbagai kejadian yang dihadapinya. Para ahli
psikologi fenomenologi, di lain pihak menitik beratkan pengertian
mengenai kehidupan bagian dalam dan pengertian mengenai pengalaman individu dari pada mengembangkan
teori atau meramaikan perilaku. Mereka lebih meyakini pendapat bahwa kita tidak
“digerakkan” oleh kekuatan
diluar control kita, tetapi kita merupakan “pelaku” yang mampu mengontrol
tujuan kita.
2.2.6 Pendekatan
Psikologi Komunikasi
Psikologi komunikasi juga melihat
bagaimana respons yang terjadi pada masa lalu dapat meramalkan respons yang
akan datang.dari sinilah timbul perhatian pada Gudang memori (memory storage)
dan set (penghubung masa lalu dan masa sekarang).
Komunikasi
adalah peristiwa sosial, peristiwa yang terjadi ketika manusia berinteraksi
dengan manusia yang lain.Mencoba menganalisis peristiwa sosial secara
psikologis membawa kita pada psikologi sosial.
2.3 Penerapan Berbagai
pendekatan
Seorang
ahli psikologi kognitif
mungkin memusatkan perhatian pada cara individu menggambarkan kejadian-kejadian
tertentu dalam benaknya (dalam pengertian ciri-ciri yang menimbulkan kemarahan)
dan bagaimana gambaran mental ini dapat diubah dengan cara memberikan berbagai
jenis informasi kepada orang tersebut.
Psikologi
humanistik mungkin akan memusatkan perhatian pada aspek kehidupan seseorang
yang menyuburkan sikap agresif dengan menghambat upaya aktualisasi diri.
Psikologi kognitif menggunakan pendekatan yang menyamai pendekatan yang dipakai
kaum behaviorisme, meskipun mereka (mungkin) lebih berfokuskan pada proses
mental individu dan strategi pengambilan keputusan dalam setiap situasi yang
menimbulkan kemarahan.
2.4 Ruang lingkup
psikologi
2.4.1 Definisi
psikologi
Psikologi
sebagai studi ilmiah mengenai proses
perilaku dan proses mental, mencerminkan
perhatian psikologi terhadap study obyektif mengenai perilaku yang dapat
diamati.
2.4.2 Bidang-bidang
psikologi
Kurang
lebih separuh dari para ahli yang menyandang gelar dalam bidang psikologi
bekerja di perguruan tinggi meskipun mengajar bukanlah tugas mereka yang utama.
Sekarang kita beralih pada uraian dari beberapa bidang khusus dalam psikologi
sebagai berikut :
1. Psikologi
eksperimental dan fisiologi
Para ahli
psikologi yang mempergunakan metode eksperimen untuk mempelajari bagaimana
orang bereaksi terhadap rangsangan indera, memandang dunia ini, belajar dan
mengingat, menjawab secara emosional dan digerakkan untuk bertindak, baik oleh
rasa lapar maupun oleh keinginan untuk sukses dalam hidup. Psikologi fisiologi (disebut juga ahli neuropsikologi) mencoba
menemukan hubungan antara proses biologi dengan perilaku.
2. Psikologi
perkembangan, sosial, dan kepribadian
Psikologi sosial
dan psikologi kepribadian saling tumpang tindih. Para ahli psikologi
perkembangan menekankan perkembangan manusia dan berbagai factor yang membentuk
perilakunya sejak lahir sampai berumur lanjut. Karena perkembangan
manusia terjadi dalam hubungannya dengan manusia lain seperti orang tua,
saudara kandung, teman bermain dan teman sekolah, sebagian besar proses
perkembangan bersifat sosial.
Kepribadian
merupakan hasil perkembangan dan hasil sosial, bidang psikologi kepribadian
tumpang tindih dengan kategori lainnya.
3. Psikologi
Klinis Dan Penyuluhan
Psikologi klinis
dengan menerapkan asas-asas psikologi pada diagnosis dan perawatan masalah
emosi dan perilaku penyakit jiwa, kenakalan
remaja. Tindakan kriminal, kecanduan obat, keterbelakangan mental, konflik perkawinan dan
keluarga, serta masalah penyesuaian lain yang tidak
begitu serius.
4. Psikologi
Komunikasi
Komunikasi amat
esensial buat pertumbuhan kepribadian manusia, Ahli-Ahli ilmu sosial
telah berkali-kali mengungkapkan bahwa kurangnya komunikasi akan menghambat
perkembangan kepribadian. Komunikasi amat erat kaitannya dengan perilaku dan
pengalaman kesadaran manusia.
5. Beberapa
keahlian yang muncul
Para ahli
psikologi forensic (forensic psychologis) bekerja dalam berbagai system
pengadilan dan system rehabilitasi, misalnya berkonsultasi dengan instansi
kepolisian dan petugas pengadilan dalam meningkatkan pengertian mereka terhadap
masalah manusia yang harus mereka tangani, berhadapan dengan para narapidana
dan keluarga mereka, berperan dalam mengambil keputusan apakah tertuduh cakap
bertindak di peradilan, dan menyiapkan laporan psikologis untuk membantu memutuskan
tindakan yang paling sesuai bagi terpidana.
6. Ilmu
Perilaku dan ilmu sosial
Studi perilaku
manusia seharusnya dapat menjangkau lebih jauh keadaan yang terjadi pada setiap
individu dan meninjau tata hubungan, kelembagaan di mana mereka hidup, keluarga,
lingkungan tetangga, dan masyarakat umum nya.
Istilah “ilmu
sosial” dulu merupakan bidang yang eksklusif, sedangkan ilmu perilaku terbatas
pada bidang yang berpusat pada perilaku individu saja (psikologi, antropologi,
dan linguistic).
Psikologi dapat dimasukan
ke dalam ilmu perilaku jika penekanannya pada masalah individu, dan dapat
dimasukan kedalam ilmu sosial jika penekanannya pada interaksi antar kelompok
individu.
2.5 Metode
Eksperimential
Metode eksperimen dapat dipakai di
luar atau di dalam laboratorium.jadi, dalam suatu eksperimen dimungkinkan
menyelidiki perbedaan pengaruh berbagai metode psikoterapi dengan menguji cobakan metode ini
terhadap berbagai kelompok individu sejenis yang terganggu emosinya.
Ciri
yang mencolok dari sebuah laboratorium
ialah sebuah tempat dimana para ahli eksperimen dapat mengontrol setiap kondisi
dengan teliti dan dapat mengukur hubungan antara setiap variabel yang ada.
Sampai
pada taraf dimana kemampuan belajar berubah secara sistematis dengan
bertambahnya usia, kita dapat memperoleh hubungan yang teratur antara dua
variabel.Jika peneliti mencoba menemukan apakah
kemampuan belajar tergantung pada banyaknya jam tidur, pengontrolan jumlah
waktu tidur itu dilaksanakan dengan cara mengatur beberapa kelompok subjek
untuk bermalam di labolatorium.
Variabel
yang terpengaruh oleh perubahan yang terjadi pada kondisi terdahulu disebut variabel tak bebas , dalam penelitian
psikologi, variabel tak bebas biasanya merupakan ukuran perilaku subjek. Frasa
merupakan fungsi yang dulu biasa dipakai untuk mengungkapkan saling
ketergantungan antara variabel.
Ketika
para subjek sudah berada di laboratiorium, mereka diberi marijuana dalam
takaran untuk dimakan yang di bubuhkan pada “sepotong kue coklat”.
Tetapi
takaran marijuana yang dibutuhkan berbeda bagi setiap kelompok: 5,10,15 atau 20
miligram THC, komponen marijuana yang aktif.
Variabel
tak bebasnya ialah bahan yang dapat diingat kembali satu minggu kemudian.
Takaran marijuana diukur dalam milligram THC, Daya ingat diukur dalam persentase
kata-kata yang diingat.
Peneliti
mungkin perlu mempergunakan warna panjang gelombang yang dikenal dalam studi
penglihatan atau mempergunakan suara dengan frekuensi yang dikenal dalam setiap
studi pendengaran, mungkin juga perlu mempertunjukkan suatu tontonan untuk
waktu tertentu dalam eksperimen daya ingat.
Laboratorium
psikologi dilengkapi dengan audiometer (alat untuk mengukur pendengaran), Photometer (alat pengukur kekuatan
cahaya), oscilloscope
(alat pengukur arus listrik), electronic timer (pengukur waktu elektrik),
Electroencephalograph (alat pencatat aliran listrik yang dihasilkan otak dan
computer).
2.5.2 Metode Pengamatan
Pengamatan yang teliti
terhadap perilaku binatang dan manusia merupakan titik tolak psikologi. pengamatan terhadap kelompok jenis mamalia dalam lingkungan aslinya dapat memberi petunjuk pada kita mengenai organisasi social mereka yang akan membantu kita menjalankan penyelidikan laboratorium.
Para
peneliti harus dilatih mengamati dan mencatat secara tepat untuk menghindari
pengungkapan kehendak pribadi atau praduga mereka sendiri dalam laporan mereka.
Dalam
studi yang meluas mengenai aspek psikologi dalam kehidupan seks manusia,
Masters dan Johnson (1966) mengembangkan berbagai teknik yang memungkinkan
pengamatan langsung terhadap respon seksual dalam laboratorium.
Data
yang diperoleh mencakup
1. Pengamatan
perilaku
2. Pencatatan
perubahan Psikologis
3. Jawaban
yang diperoleh untuk setiap pernyataan yang diajukan mengenai perasaan para
subjek sebelum, selama , dan sesudah adanya
rancangan seks.
2.5.3 Metode Survei
Sebelum Master dan Johnson melakukan
penelitian mengenai respons seksual, sebagian besar informasi mengenai
bagaimana manusia berperilaku seks (berlawanan dengan, bagaimana mereka
seharusnya berperilaku menurut undang-undang, agama , atau masyarakat), didapat
dari survei yang meluas yang dilakukan oleh mendiang Alfred Kinsey dan
kawan-kawannya tiga puluh tahun yang lalu.dari hasil wawancara dengan ribuan
orang yang dianalisis melahirkan buku Sexual Behavior in the Human Male (Kinsey
dan kawan-kawan 1948) dan Sexual Behavior
in the human female (Kinsey dan kawan-kawam 1953).
2.5.4 Metode Tes
Tes merupakan
instrument penelitian yang penting
dalam psikologi kontemporer. Tes digunakan untuk mengatur segala jenis kemampuan,
minat, sikap dan hasil kerja.
Tes
pada dasarnya menyajikan situasi yang seragam kepada sekelompok orang yang
berbeda aspeknya dalam kaitannya dengan situasi itu (seperti intelegensi,
keterampilan tangan, rasa cemas, dan kemampuan persepsi). Analisis terhadap
hasil tes kemudian menghubungkan keanekaragaman skor tes dengan keanekaragaman
yang terdapat di antara manusia.
2.5.5 Riwayat Kasus
Riwayat hidup secara ilmiah yang
dikenal sebagai riwayat kasus, merupakan sumber data yang penting bagi para
ahli psikologi dalam mempelajari setiap
individu.
Sebagian
besar Riwayat kasus Dipersiapkan
dengan cara merekonstruksi kan riwayat hidup seseorang yang didasarkan pada
kejadian dan cacatan yang teringat.
Jenis
Studi ini mengikuti seorang individua tahu
suatu kelompok individu dalam jarak waktu yang panjang, dengan melakukan
observasi secara berkala.
2.6 Pengukuran dalam
psikologi
Metode yang dipakai
cepat atau lamat mengharuskan mereka untuk mengeluarkan pernyataan mengenai
jumlah atau kuantitas.
Kadang-kadang
variabelnya menunjukann pengukuran fisik biasa, misalnya jumlah jam tidak
tidur, batas takaran obat-obatan atau waktu yang dibutuhkan untuk menginjak
pedal rem pada waktu sinar menyala.
2.6.1 Rancangan
Eksperimental
Rancangan Eksperimental dipakai
untuk menggambarkan langkah kerja yang direncanakan sebelum suatu eksperimen
dilakukan.
Rancangan
Eksperimental yang paling sederhana adalah rancangan yang memungkinkan peneliti
itu mengolah sebuah variabel (variabel bebas) dan mempelajari pengaruhnya
terhadap variabel lain (variabel tak bebas).
Hampir
semua hal dapat disesuaikan
dengan pernyataan seperti
yang terlibat dalam contoh berikut :
1. Jika
takaran THC ditingkatkan, hal-hal yang teringat menurun
2. Makin
awal anak-anak menerima stimulus , makin baik kemampuan belajar mereka pada
masa dewasa.
3. Jika
frekuensi fisik suara ditingkatkan, maka pitch (tinggi rendahnya suara) yang
tertangkap meningkat
4. Makin
lama seseorang dalam keadaan stress, makin besar kemungkinan itu menderita
sakit perut.
Eksperimen
mengharuskan adanya kelompok eksperimental dengan adanya kondisi dan kelompok
control dengan tidak adanya kondisi itu.
Studi
mengenai manipulasi serentak dari beberapa variabel disebut multivariate experiment (eksperimen
variabel berlipat ganda) dan sering digunakan dalam penelitian psikologi.
2.7 Menafsirkan Laporan
Statistik
Unsur statistic yang paling umum
ialah mean. Mean
(Merata) semata-mata merupakan istilah teknis untuk perhitungan rata-rata,
jumlah penambahan seperangkat skor dibagi dengan banyaknya skor yang dijumlahkan.
Para
ahli psikologi itu tidak memberi penjelasan mengenai signifikansi praktis dari
haris tersebut, tetapi memberitahukan kita bahwa tek statisktik itu menunjukan
selisih yang diteliti kemungkinan besar akan timbul lagi jika eksperimen itu
diulangi.
2.8 Korelasi sebagai
alternative Terhadap Eksperimen
Pendekatan eksperimen terhadap suatu
masalah tidak mungkin dilakukan. Misalnya, peneliti yang berminat meneliti otak
manusia tidak dapat memindahkan bagian otak bebas melalui pembedahan, seperti
apa yang dapat dilakukan terhadap binatang tingkat rendah.
Hasil
studi mengenai korelasi dapat dirangkum dengan memakai koeisien korelasi, biasanya dinyatakan dengan symbol huruf r. Koefisien korelasi adalah perkiraan derajat hubungan antara
dua variabel yang dinyatakan dengan angka antara 0 dan 1. Angka 0 tidak
menunjukan adanya hubungan dan hubungan sempurna dinyatakan dengan angka 1 r
yang berkisar dari 0 sampai 1, menunjukan kekuatan hubungannya makin meningkat
Koefisien
Korelasi. Ciri koefisien korelasi dapat diperjelas dengan cara mempelajari
grafik yang menunjukan data dari studi yang betul-beul dijalankan.
Studi
ini menyelidiki bagaimana ramalan dapat dibuat secara efektif mengenai
kemampuan dihipnotis pada suatu saat yang menyangkut perbuatan yang terjadi
pada saat sebelumnya.
0,86
menunjukan bahwa kemampuan dihipnotis pada tes pertama adalah peramal yang
sangat baik, tetapi tidak sempurna, bagi kemampuan dihipnotis pada saat yang
akan datang.
Sebuah
korelasi dapat + (positif) atau – (negative). Tanda korelasi menunjukan apakah
hubungan kedua variabel tersebut bersifat positif atau negative. Tanda korelasi
itu bersifat arbiter (sekehendak hati).
Kekuatan hubungan antara dua variabel
ditunjukan oleh nilai r. r yang berkisar dari 0 sampai satu,
menunjukan derajat hubungan yang meningkat. berikut beberapa contoh
koefisien korelasi.
·
Sebuah koefisien
korelasi antara nilai yang dicapai pada tahun pertama di perguruan tinggi
dengan nilai pada tahun kedua adalah sekitar 0,75.
·
Koefisien korelasi
antara skor tes intelegensi yang diberikan pada usia 7 tahun dengan skor
intelegensi ulang pada usia 18 tahun adalah sekitar 0,70.
·
Korelasi antara tinggi
badan ayah/ibu dengan tinggi badan anak yang telah dewasa adalah sekitar 0,50.
·
Korelasi antara nilai
ujian SMA dengan nilai di perguruan tinggi adalah 0,40.
·
Korelasii antara skor
kepribadian yang didapat dari catatan tertulis dengan penilaian dari para ahli
psikologi dalam suatu lingkungan sosial adalah 0,30.
Koefisien korelasi 0,60 atau lebih dianggap cukup
tinggi. Korelasi yang berkisar antara 0,20 sampai 0,60 itu mempunyai nilai
praktis dan juga teoritis serta bermanfaat dalam membuat prediksi (ramalan).
Hubungan Sebab Akibat. Dalam Studi
eksperimental, suatu variabel (variabel bebas) diolah secara sistematik untuk
menentukan pengaruhnya pada variabel lain (variabel tak bebas). Hubungan sebab akibat yang sama tidak dapat disimpulkan dari studi
korelasi.
Kita mengerti apa yang menjadi penyebabnya dalam hal
ini, matahari yang panas mengakibatkan aspal menjadi lunak dan manusia
menderita sunstroke.contoh umum lainnya adalah
terdapat korelasi positif tinggi antara jumlah burung bangau yang terlihat
bersarang di perkampungan di
Prancis dengan jumlah
kelahiran yang tercatat di tempat yang sama.
Jika dua variabel dikorelasikan, variasi dari satu
variabel mungkin saja disebabkan oleh variasi variabel yang lain, tetapi tanpa
adanya bukti ekserimental, kesimpulan semacam ini tidak dapat dibenarkan.
BAB
III
KESIMPULAN
Psikologi yang berpengaruh dalam kehidupan kita , dalam bidang hukum dan
peraturan yang berlaku dalam masyarakat. Undang-undang mengenai diskriminasi,
hukuman berat, Pornografi, perilaku seks, dan syarat penahanan
seseorang untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, juga dipengaruhi oleh
teori dan penelitian psikologi.
Psikologi mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan
kita.Dengan makin kompleksnya masyarakat psikologi mengemban peranan yang makin
penting dalam memecahkan masalah manusia.Para ahli psikologi menaruh perhatian
terhadap berbagai masalah yang sangat beraneka ragam.
Salah satu hambatan perspektif psikologi dalam manusia
adalah kecenderungan mendehumensasikan manusia dan pada akhirnya membuat mereka
tidak berdaya terhadap lingkungan mereka sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Drs.Jalaluddin Rakhmat M.Sc .2012.
Psikologi Komunikasi Hal.7,8,9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar